Peserta PKL Akbid Budi Kemulyaan di terima Bupati di Pendopo Pandeglang

Humas – Pandeglang (22/02)

PRESS REALESE :

“PESERTA PKL AKBID RUMAH SEHAT BUDI KEMULYAAN DITERIMA BUPATI DI PENDOPO HARI INI”

Photo Bersama di Rumah Dinas Bupati

PANDEGLANG, “Paguyuban Warga Banten (Puwnten) merupakan wujud rasa cinta pada tanah kelahiran sekaligus turut bangga pada tanah perjuangan. Paguyuban ini merupakan realita yang mampu menguatkan eksistensi daerah sekaligus membuka interaksi sosial, budaya dan ekonomi yang konstruktif. Saya sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Pandeglang H.Erwan Kurtubi dalam memanfaatkan peluang-peluang bagi kemajuan daerah ini. Sudah selayaknyalah para pemimpin di daerah bisa memanfaatkan kegiatan dan peluang meskipun skalanya kecil tapi akan berdampak terhadap masyarakat ditingkat bawah” demikian disampaikan oleh Jenderal Purnawirawan H.Soerjadi Soedirdja sebagai Ketua Dewan Pembina Puwnten, mantan Menteri Dalam Negeri RI era 1999-2001 dan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan 2000-2001 di Pendopo Pandeglang, saat menerima peserta PKL Akademi Kebidanan Rumah Sehat Budi Kemulyaan hari Senin (22/02).

Kunjungan H.Soerjadi Soedirdja ke Pandeglang kali ini didampingi oleh Ketua Pusat Paguyuban Warga Banten (Puwnten) H. Tb. Fahri Naril yang juga mantan staf khusus Wakil Presiden jusuf Kalla. Hadir dalam acara tersebut juga selain Bupati Pandeglang H.Erwan Kurtubi juga Kepala Bappeda Kab. Pandeglang Aah Wahid Maulany, Kepala Dinas Kesehatan Iskandar, Kepala Dinas Kehutanan Tata Nanzar dan Kepala Rumah Sakit Umum Berkah Dr. Susi Badriati.

“Kehadiran organisasi ini, harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karena organisasi ini akan eksis dan berkembang apabila dicintai oleh masyarakat. Masyarakat akan mencintai Puwnten kalau mereka merasakan manfaatnya, organisasi ini tidak bersipat primordial, kegiatan yang dilaksanakan sebagian besar adalah kegiatan sosial, terakhir kami mampu mengumpulkan sumbangan sebesar 250 juta yang kami pergunakan untuk penanganan Busung Lapar dan Pengobatan gratis, kami juga telah berhasil melakukan pengadaan kendaraan ambulance sebanyak 17 buah” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Akademi Kebidanan Rumah Sehat Budi Kemulyaan dr.Baharudin mengatakan ” Perkumpulan Budi Kemuliaan didirikan pada tahun 1912 oleh sekelompok orang Belanda dan Indonesia yang sangat tersentuh oleh tulisan Ibu Kartini kepada temannya di Negeri Belanda, “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kenyataan bahwa perempuan Indonesia belum mendapat kesempatan untuk meningkatkan pengetahuannya secara formal, mendorong sekelompok orang tadi mendirikan Perkumpulan Budi Kemuliaan yang bertujuan memberdayakan perempuan Indonesia. Perkumpulan BK amat menyadari bahwa perkembangan iptek dan globalisasi tidak dapat dibendung, oleh karena itu 2 unit usahanya yaitu RSB dan Akbid Budi Kemuliaan harus terus ditingkatkan agar tidak tenggelam dalam proses globalisasi dan tetap dapat memberikan pelayanan kepada pasien dari semua golongan masyarakat” ujarnya.

“Pandeglang yang mempunyai potensi yang cukup besar harus terus berusaha meningkatkan statusnya sebagai Kabupaten Tertinggal dibanding Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Banten. Kita prihatin dengan kondisi ini, dan jadikan ini sebagai motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan guna mengejar ketertinggalannya. Dari 322 Desa, 13 Kelurahan dan 35 Kecamatan di Pandeglang masih terdapat 142 Desa termasuk Desa Tertinggal, ini harus menjadi perhatian kita semua. Sudah selayaknya kita sebagai aparatur bekerjsama dengan stakeholder lainnya terus meningkatkan kinerjanya. oleh karena itu saya minta kepada seluruh aparatur terus tingkatkan pengabdiannya agar ketertinggalan daerah-daerah ini dapat dikurangi” demikian disampaikan Bupati Pandeglang H.Erwan Kurtubi saat menyampaikan sambutannya. (iim-humas)